Facing Reality, Confront Brutal
Facts
(by : Arief Yahya - Dirut Telkom)
Seorang pemimpin yang kuat haruslah
melihat dengan clear eyes, melihat harus apa adanya.
Fakta itu lebih hebat dari pada kharisma.
Katakanlah sesuatu sesuai dengan faktanya
dan apa adanya, dengan demikian maka kita akan jauh lebih mudah untuk menghadapi
realitas ini. Bila ternyata analisis menyatakan bahwa
bisnisnya tidakm enguntungkan maka kita harus berani menyatakan tidak.
kata-kata “keep,
fix, sell” dari Jack Welch. Jadi bila sesuatu itu dinyatakan bagus dan sesuai dengan
kenyataan maka keep it, apabila kurang bagus maka segera perbaiki (fix it),
kalau tidak bagus juga yadijual (sell it). “Be number 1, or be number 2, or be
gone”.
Menghadapi kenyataan
kadang kala mengejutkan dan membuat kita harus berhadapan dengan fakta yang
brutal. Jim Collins dalam bukunya “Good to Great” menyatakan bahwa kadang kala kita
mendapatkan fakta lapangan yang ”pahit”, berantakan, sangat jauh dari ideal,
dan penuh dengan kesalahan. Fakta brutal tersebut haruslah disikapi dengan positif,
optimis, dan keyakinan bahwa perusahaan akan mampu menghadapi kenyataan demikian.
Pengalaman menunjukkan, dengan memahami fakta brutal akan memunculkan ide
kreatif, dan pada akhirnya akan menjadikan sebuah perusahaan menjadi kuat dan besar
(great company).
Dalam menghadapi perubahan
ini yang sayacobalakukanadalahmelakukan freeing, forming, dan freezing.
Freeing disini adalah membebaskan silo-silo atau sekat-sekat dalam perusahaan.
Silo merupakan brutal fact yang harus kita hadapi, suatu kenyataan bahwa kita ini
tidak solid. Karena itulah secara tegas saya nyatakan bagi individu yang tidak mempunyai
spirit solid dipersilakan untuk memilih perusahaan lain yang tidak menuntut sinergi.
Ini merupakan hal yang sangat mendasar dan betul-betul harus dipahami oleh kita
semua.
Seorang leader
harus melakukan setting high standard di awal kepemimpinannya. Karena bilat idak,
maka selanjutnya kita hanya akan menemui ketidakpastian. Bila basic believe
kita benar maka values dan behaviors kita akan benar. Ini Harus kita yakini
dan menjadi dasar untuk memenangkan persaingan.
Demikianlah
facing reality. Strong leadership itu berawal dari facing reality. Karena dengan
melihat fakta yang sebenarnya, kita akan dapat menentukan apa yang harus kita lakukan
dengan tepat. Hal ini mengajarkan kita untuk menghadapi kenyataan, meskipun fakta
itu brutal.
Sebagaipenutup
CEO Message, karena facing reality inilahmakamunculsalahsatubisnisbaruyaitu
Indonesia Wi-Fi.